Kamis, 29 November 2012

0 Pengembangan Migas Bergeser ke Laut Dalam

Pengembangan, Migas, Laut Dalam, ESDM, Evita Legowo, Indonesia


WWW.EMLIINDONESIA.COM - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan saat ini ada perubahan paradigma migas Indonesia. Perubahan ini adalah bergesernya pengembangan migas dari onshore (laut dangkal) ke deep water atau laut dalam.




Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo mengatakan ketika menjadi pembicara dalam acara Indonesia-Norwegia, kerjasama dengan Norwegia dalam pengembangan laut dalam penting karena negara itu memiliki banyak pengalaman. Di sisi lain, sebagian besar penemuan baru migas Indonesia berlokasi di laut dalam.




"Kami ingin belajar banyak dan investor Norwegia dapat menanamkan uangnya dengan mengembangkan laut dalam bersama kami," kata Evita dilansir situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (30/11/2012).




Menurut Evita, sebagian besar migas laut dalam berlokasi di Indonesia Timur. Sejumlah kontrak kerja sama pengembangan laut dalam, juga telah ditandatangani dan Norwegia memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam pengembangan laut dalam. Karena itu, pemerintah mengajak investor negara tersebut agar mau mengembangkan laut dalam di Indonesia.




Sebagai informasi, potensi sumber daya migas nasional tersebar dalam 60 cekungan sedimen (basin). Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 cekungan belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam. Ke-22 cekungan tersebut adalah Ketungau, Pembuang, Lombok Bali, Flores, Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo, Sala Bangka, South Sula, West Buru, Buru, South Obi, North Obi, East Halmahera, North Halmahera, South Seram, West Weber, Weber, Tanimbar, Waropen dan Jayapura.


Sumber : www.emliindonesia.com




Technorati : , , , , ,

Del.icio.us : , , , , ,

Zooomr : , , , , ,

Flickr : , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

 

Hukum Pertambangan Indonesia Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates